Selasa, 02 Juli 2013

About David Josue Jimenez Silva

lalala~ haii aku mau ngasih tau beberapa hal tentang idolaku, David Silva :3 pemain timnas Spanyol dan Manchester City
mungkin sebagian dari kalian bertanya *kalo ga tanya gapapa* kenapa aku mengidolakan Silva? bukan pemain sepak bola yang lain, yang lebih ganteng dari dia wkwk.

1. David Silva itu wajahnya campuran Spanyol dan Jepang :3 jadi ga terlalu bule2 tapi ada asia nya juga.. dan aku juga suka sesuatu hal yang berhubungan dengan Jepang :D
2. David Silva itu ga sesumbar dan ga sombong. mau bukti? Ada yang tau ga siapa pacarnya Silva?? Silva itu ga pamer :) dia punya pacar tapi ga dibesar-besarin, dia cenderung tertutup dengan wartawan. ga kayak pemain2 bola yang lain yang suka heboh2 -__-"
3. David Silva jarang berkata kasar ato istilah bahasa jawa nya "misuh". kan biasa nya kalo ada pemain bola yang gagal ngegolin ato di sandung ato apalah yang membuat diri mereka kesal, mereka cenderung berkata kasar seringnya "f*ck". Silva kayaknya ga pernah gitu :) palingan dia kalo kesal pegang kepala sambil mangap :DD
4. David Silva muka nya ganteeeeng :3 dan dia playmaker terhebat menurutku hehe

itu beberapa dari aku sendiri, ini ada fakta dari sumber terpercaya:

Banyak yang menilai, David Silva kini menjadi pemain terbaik di Premier League. Bahkan, Pelatih Roberto Mancini menilai playmaker Manchester City asal Spanyol ini sebagai salah satu pemain terbaik dunia. Ternyata, kehebatannya saat ini tak terlepas dari kentang dan kematian sepupunya, Cynthia Vega Jimenez.

Saat Silva masih berumur 15 tahun atau 10 tahun lalu, Cynthia, yang merupakan anak tantenya dari pihak ayah, terkena kanker. Tak lama, dia meninggal dunia. Kematian itu amat membekas dalam diri Silva dan dia selalu mempersembahkan setiap gol kepadanya. Makanya, setiap mencetak gol, Silva langsung mencium ke arah langit. Ini ia lakukan untuk mendedikasikan gol kepada sepupunya. Bahkan, saking sayangnya, sepatu Silva ditulisi namanya dan nama Cynthia.

Silva memang pribadi yang sederhana dan sangat mencintai keluarga besarnya. Bahkan, dia kini sangat dekat dengan adik Cynthia yang masih berumur 5 tahun, Joana. Dalam sebuah wawancara, ayah Silva, Fernando Jimenez, mengatakan, "Kematian Cynthia akibat kanker sangat mempengaruhi Silva. Dia sampai menuliskan namanya di sepatu dan ia selalu memikirkannya setiap mencetak gol."
Musim ini, Cynthia mendapat banyak kecupan dan kiriman dari Silva. Sebab, ia makin produktif dan sejauh ini sudah mencetak empat gol, termasuk gol ke gawang Queen's Park Rangers dan Manchester United.

Dia baru saja pulang dari Desa Arguineguin, Gran Canaria. Di sanalah dia belajar sepak bola sejak masih kecil. Neneknya, Antonia Montesdeoca, ingat betul bagaimana Silva mulai belajar sepak bola.
"Silva sering bermain sepak bola dengan menggunakan kentang atau jeruk di depan rumah saat umurnya masih empat sampai lima tahun. Silva dan sepupunya, Ranzel, sering membuat saya marah karena bermain sepak bola, sepak bola, dan sepak bola. Kemudian, saya membuatkan bola dari gombal dan menyuruh mereka bermain di jalan," tutur Antonia.
Ranzel membenarkannya. Ia menambahkan, "David Silva sangat bagus memainkan bola sejak masih kecil. Saya setahun lebih tua darinya ketika dia bermain dengan tim saya. Namun, dia lebih baik dari pemain lain yang lebih tua."
"Dia bermain sangat bagus meski fisiknya kecil. Dia sangat mencintai sepak bola," lanjut Ranzel.
Ayah Silva, Fernando, juga pemain sepak bola semiprofesional di klub Santa Agueda. Terkadang, ia memberi kesempatan Silva bermain di klub itu jika ada beberapa pemain yang tak datang.
"Ketika masih bermain, saya tak pernah bekerja sekeras Silva di lapangan," katanya.
Silva juga pernah menjadi anak gawang di klub ayahnya. Suatu saat, bola keluar dengan kencang dan membuat tangannya terkilir. Namun, dia tetap menjalankan tugasnya mengambil bola.
Kerja kerasnya akhirnya berbuah. Pada umur 14 tahun, Silva sudah dikontrak Valencia, setelah ditolak oleh Real Madrid karena dianggap terlalu kecil.
Dia harus jauh meninggalkan rumahnya dan sering rindu rumah. Sudah terbiasa hidup bersama keluarga besar, kemudian dia harus terpisah. Namun, Silva tetap berjuang keras.
Agar Silva tetap kerasan, ayahnya keluar dari dinas kepolisian untuk menemaninya di Valencia. Ia kemudian menjadi petugas sekuriti di Valencia.
"Tahun pertama Silva di Valencia sangat berat. Dia berusaha tetap kuat, tetapi saya tahu dia sedang sedih. Itu terasa saat dia menelepon saya. Sering sekali dia menelepon saya pada pukul 08.00 pagi," ungkap neneknya.
Pada umur 20 tahun, Silva sudah menjadi pemain inti Valencia. Dia kemudian dijual ke Manchester City, Juni lalu, dengan harga 26 juta poundsterling. Ini keputusan berat buatnya.
"Sangat sulit meninggalkan rumah, sahabat, keluarga, dan lingkungan rumah. Aku meninggalkan semua demi sepak bola dan aku tahu ini harus kulakukan. Sekarang aku di sini (Manchaster City) dan segalanya berjalan baik," kata Silva.

Tak seperti pemain Premier League lainnya, Silva tak mengendarai mobil mewah. Dia juga tak suka pergi ke klub malam untuk berpesta, atau kencan dengan wanita-wanita cantik. Dia masih setia menjalin hubungan dengan pacarnya di Desa Arguineguin, Gran Canaria.
"Dia punya pacar sangat cantik dari Arguineguin yang ia kenal sejak masih berumur empat tahun. Sekarang dia sedang belajar di Madrid. Silva membeli rumah agar nanti bisa mandiri. Namun, dia tetap mencintai keluarganya dan suka masakan keluarganya," tutur neneknya.
Silva kini sudah terbiasa meninggalkan rumah dan keluarganya. Namun, dia tidak melupakannya. "Silva sudah nyaman hidup di Manchester, Inggris. Yang menjadi masalah adalah iklimnya. Dia berasal dari Pulau Canary yang sering disinari matahari, sedangkan Inggris lebih sering dingin," ungkap ayahnya, Fernando.

Silva kini sudah membangun kompleks olahraga kecil di desanya dan dikelola ayahnya. Ada lapangan sepak bola dan juga kolam renang.
Meski sudah mapan di Manchester, Silva tak lupa desa dan keluarganya. Setiap ada waktu, dia akan pulang. Dia juga tetap mengunjungi neneknya dan memberi ciuman hangat.
"Dia sudah mengunjungi saya tujuh kali dan memberi tujuh ciuman. Begitu juga saat pergi, dia akan memberi ciuman," kata Antonia.
Itulah Silva. Pemain yang semakin besar namanya, tetapi tak lupa diri. Bahkan, dia selalu mencintai keluarganya, termasuk sepupu yang sudah lama meninggal dunia.

Data Silva

Nama lengkap:
David Josue Jimenez Silva
Tanggal lahir: 8 Januari 1986
Tempat lahir:
Arguineguin, Spanyol
Tinggi:
1,70 meter
Posisi:
Gelandang serang
Nomor kostum:
21
Karier yunior
1995–2000
UD San Fernando
2000–2003
Valencia
Karier senior
2003–2004
- Valencia B (main 14 kali, cetak 1 gol)
2004–2010
- Valencia (main 119 kali, cetak 21 gol)
2004–2005
- Dipinjam Eibar (main 35 kali, cetak 5 gol)
2005–2006
- Dipinjam Celta Vigo (main 34 kali, cetak 4 gol)
2010
–  ....   - Manchester City (main 46 kali, cetak 8 gol)
Karier di tim nasional Spanyol
2001–2002
- Timnas U-16 (main 6 kali, cetak 2 gol)
2002–2003 - Timnas U-17 (main 20 kali, cetak 5 gol)
2004–2005
- Timnas U-19 (main 14 kali, cetak 5 gol)
2005
           - Timnas U-20 (main 5 kali, cetak 4 gol)
2004–2006
- Timnas U-21 (main 9 kali, cetak 7 gol)
2006–  ....
   - Timnas senior (main 53 kali, cetak 13 gol)

source: kompas

semangat terus ya EL MAGO yang berarti Si Penyihir *julukannya Silva :) diambil dari kata MAGIC :D


 Silva dan Nando (adeknya)


Silva ketika berlatih :)


bukti rasa sayang dan cintanya Silva untuk sepupunya, Cynthia :)


Silva dulu :D haha


ini keliatan tampaaaan :))


itu ekspresi Silva pas nyetak gol di Final EURO 2012


 ketika berhasil nyetak gol, pasti langsung nyium tato nya. itu gol untuk sepupunya :)


Feliz Cumpleanos El-Mago. David "Merlin" Silva 27th


naah itu kue ultahnya Silva :D


itu Silva lagi pelukan sama Jesus navas, pemain baru Machester City dan dia juga masuk skuad utama timnas Spanyol ^^ *bareng Silva


haha lagi latihan tinju :DDD


ket: kalo mau kopas kasih link alamat blogku. hargai karya orang lain :)

Tidak ada komentar: